Monday, March 6, 2017

Dampak Positif Dan Negatif Internet di Indonesia

Kemajuan teknologi saat ini membuat kita tak bisa terlepas dari kebutuhan internet. Bahkan ada plesetan yang mengatakan bahwa ada empat hal di dunia yang membuat manusia terperdaya, yakni harta, tahta, wanita, dan paketan data. Di Indonesia sendiri, internet sudah seakan menjadi kebutuhan pokok, terutama bagi mereka yang tinggal di kota besar. Sekarang pun jaringan internet telah mulai masuk ke desa-desa dan daerah terpencil yang sebelumnya tidak tersentuh internet.

fangdigital.com

Perkembangan internet tidak terlepas dari perkembangan smartphone. Pengguna internet paling banyak di dunia adalah pengakses internet via smartphone. Dengan memiliki smartphone, seseorang dapat mengakses internet dari mana saja, kapan saja, bahkan dalam posisi apa saja.

Tapi perlu kita cermati, internet itu ibarat pisau bermata dua. Di sisi lain internet itu bermanfaat dan sangat dibutuhkan manusia, namun di sisi lainnya internet dapat merusak manusia dan menyebabkan efek negatif yang berantai. Berikut ini adalah dampak positif dan negatif dari internet di Indonesia. Kita mulai dari dampak negatif :

1. Provokasi dan ujaran kebencian

Ini yang paling sering terjadi di Indonesia. Pengiriman informasi yang sangat cepat membuat internet menjadi media paling ampuh untuk mencuci otak dan menyebarkan provokasi maupun ajakan membenci terhadap suatu figur atau kelompok. Karena itu pemerintah Indonesia sangat tegas dalam hal ini, bagi yang menyebarkan ujaran kebencian akan dijatuhi hukuman sesuai undang-undang yang berlaku.

2. Maraknya HOAX

Hoax (dibaca hoks) adalah sebuah berita atau kabar palsu yang digunakan orang atau kelompok untuk menggiring opini publik, yang dimana para pembuat berita palsu tersebut sebenarnya mengetahui bahwa berita yang ia buat adalah palsu. Berita hoax disebarkan begitu cepat di internet, sehingga orang yang sebelumnya tidak tahu akan menganggap berita tersebut benar dan disebarkan lagi oleh netizen lainnya.

3. Bullying

Bully atau bullying biasanya dilakukan sebagai hukuman sosial di dunia maya atau internet dengan tujuan agar korban merasa malu dan menyesal. Ada bullying yang menyerang korban dengan melontarkan ejekan atau hinaan, namun ada juga bullying yang bertujuan untuk menyadarkan seseorang karena tindakannya dianggap sebagai sesuatu yang salah. Dalam beberapa kasus, bullying dapat menyebabkan kematian, karena korban merasa depresi kemudian bunuh diri, atau mati karena serangan jantung.

4. Hilangnya etika dan munculnya anti-sosial

Hal ini biasanya paling sering berdampak pada anak kecil yang kurang pengawasan dari orang tua. Di internet orang bebas berkata apa saja, ini kemudian yang ditiru oleh anak-anak yang bermain internet, hingga mengakibatkan mereka berani berkata kasar kepada orang tua maupun guru. Internet juga menyebabkan sebagian orang menjadi anti-sosial atau jarang berkumpul dan berbincang dengan orang sekitar.

5. Sex dan pergaulan bebas

Bila dulu seorang remaja atau anak-anak harus malu jika ingin membeli CD film dewasa, sekarang hal-hal berbau pornografi sangat mudah sekali ditemukan di internet. Meskipun pemerintah sudah berusaha memblokir situs-situs yang menampilkan konten dewasa, nyatanya konten-konten tersebut masih bisa menyebar luas bahkan melalui media sosial.

6. Filter Bubble Effect

Sebagai pengguna internet, seringkali kita tidak sadar bahwa internet mempunyai sistem algoritma cerdas yang akan menyimpan history dari apa yang kita lihat, kemudian menandainya sebagai hal yang kita sukai dan akan menampilkan hal tersebut terus-menerus. Mulai dari Google, Facebook, YouTube dan yang lainnya memakai sistem ini. Efek dari hal tersebut sangat berbahaya, hal itu akan membuat kita menjadi berpikiran sempit atau kurang imbang dalam mendapatkan informasi, karena kita seperti dikurung dalam suatu wadah yang berisi tentang apa yang kita percayai, dan membuat kita semakin yakin dan yakin, sehingga semakin menjauhkan kita untuk mencari tahu tentang kebenaran yang sebenarnya.

0 komentar:

Post a Comment